Analisis Gangguan Hubung Singkat pada Generator Menggunakan Relay Arus Lebih di PT. Oki Pulp and Paper

As’ad Mubarok; M. Saleh Al Amin; Irine Kartika F; Yudi Irwansi

doi:10.61132/mars.v3i2.757

Authors

As’ad Mubarok Universitas PGRI Palembang
M. Saleh Al Amin Universitas PGRI Palembang
Irine Kartika F Universitas PGRI Palembang
Yudi Irwansi Universitas PGRI Palembang

DOI:

https://doi.org/10.61132/mars.v3i2.757

Keywords:

Short Circuit, Generator, Current Relay

Abstract

Generators are an important component in electrical generation. One of the disturbances that occurs in the generator is a short circuit fault. PT Oki Pulp and Paper has a Diesel Generator which is equipment that can be used as an alternative electrical generator to meet backup electricity needs, when a trip / shutdown occurs, the diesel generator will become backup power. The diesel generator observed is YCSR with a capacity of 3875 KVA/380 Volts. The purpose of this research is to analyse the Short Circuit Disturbance of Diesel Generator YCSR 3875 KVA and analyse the calculation of the time required for Over Current Protection on short circuit disturbance of Diesel Generator YCSR 3875 KVA. The research was conducted at the DG House of PT Oki Pulp and Paper in December 2024. The results of the short circuit fault analysis obtained are 17,042.40 A. The time required for the relay to disconnect the electricity during a short circuit is 4.09 seconds. The time obtained from the calculation is quite short, it can be seen that the short circuit fault that occurred was 17,042.40 A. To get the results of the relay working time, there is a calculation to find out how much TMS is determined through calculation, from the calculation getting the TMS result of 1,007 seconds. With TMS = 1.007 seconds, calculations are carried out to find the time required for the overcurrent relay to send a signal to the circuit breaker.

References

Al Amin, M. S. (2020). Peranan kapasitor pada pembangkitan tegangan generator induksi satu fasa. Jurnal Ampere, 4(1), 241–251. https://doi.org/10.31851/ampere.v4i1.2876

Amin, N. (2012). Sistem proteksi generator turbin uap (Studi kasus: Pabrik Gula Camming). Majalah Ilmiah Mektek, 1, 1–27. https://media.neliti.com/media/publications/153160-ID-sistem-proteksigenerator-turbin-uap-stu.pdf

Andriansah, A. K., & Haryudo, S. I. (2020). Sistem pengaturan beban generator satu fasa secara otomatis berbasis Arduino Uno. Jurnal Teknik Elektro, 9(2), 339–346.

Asy’ari, H., Jatmiko, & Ardiyatmoko, A. (2012). Desain generator magnet permanen kecepatan rendah untuk pembangkit listrik tenaga angin atau bayu (PLTB). Teknik Elektro, 12(1), 59–67.

Azis, A., & Febrianti, I. K. (2019). Analisis sistem proteksi arus lebih pada penyulang Cendana Gardu Induk Bungaran Palembang. Jurnal Ampere, 4(2), 332–344. https://doi.org/10.31851/ampere.v4i2.3468

Binoto, M., & Sriwinarno, P. (2019). Kemampuan kerja relai arus lebih terhadap. (Hal. 110–116). [Detail jurnal atau volume tidak lengkap.]

Cahyadi, D., & Hermawan. (2015). Analisa perhitungan efisiensi turbin generator QFSN-300-2-20B Unit 10 dan 20 PT. PJB UBJOM PLTU Rembang. Prosiding Seminar, Juni, 5–8.

Daud, A. (2019). Rancang bangun modul proteksi arus beban lebih dan hubung singkat. Jurnal Teknik Energi, 9(1), 37–44. https://doi.org/10.35313/energi.v9i1.1643

Eratama, M. S. (2022). Analisa efisiensi turbin uap pembangkit listrik tenaga uap kapasitas 7,5 MW. Jurnal, 4, 110–115.

Fahreza, M., Hamdani, & Tharo, Z. (2019). Pemodelan dan pengendalian frekuensi sistem tenaga listrik pada simulator pembangkit listrik tenaga uap. (Hal. 233–236). [Detail jurnal tidak lengkap.]

Fitriyani, M. O., Facta, M., & Juningtyastuti. (2015). Evaluasi setting relay proteksi generator dan trafo generator di PLTGU Tambak Lorok Blok 1. [Detail jurnal tidak lengkap.]

Furqan, H. (2015). Untuk kerja sistem proteksi arus lebih Gardu Induk 150 kV Sei. Raya Pontianak. Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura.

Gonen, T. (1988). Modern power system analysis. John Wiley & Sons Inc.

Harsono, H. D., Berahim, H., & Hani, S. (2014). Studi pengaruh beban lebih terhadap kinerja relay arus lebih pada transformator daya di Gardu Induk Pedan menggunakan ETAP. Jurnal Elektrika, 1(2), 44–59.

Hendriyadi. (2024). Perhitungan arus gangguan hubung singkat pada jaringan distribusi di Kota Pontianak (Skripsi, Universitas Tanjungpura).

Masykur, S. J. (2005). Analisa gangguan hubung singkat tiga fasa pada sistem tenaga listrik dengan metode Thevenin. Jurnal Sistem Teknik Industri, 6(3), Juli.

Mustamin. (2006). Evaluasi rele jarak pada SUTT 150 kV Interkoneksi PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat (Skripsi, Universitas Tanjungpura).

Nasution, E. S., Pasaribu, F. I., & Arfianda, M. (2019). Rele diferensial sebagai proteksi pada transformator daya pada Gardu Induk. Ready Start, 2(1), 179–186.

Rahim, A., Gunadin, I. C., & lainnya. (2023). Studi koordinasi relai arus lebih pada sistem proteksi generator dan transformator PLTA Bakaru. Jurnal Eksitasi, 2(1), 12–18. https://journal.unhas.ac.id/index.php/eksitasi/article/view/27112

Rimbawati, Harahap, P., & Putra, K. (2019). Analisis pengaruh perubahan arus eksitasi terhadap karakteristik generator. Jurnal Teknik Elektro, 2(1), 37–44.

Wadudi, A. (2009). Analisa pengaruh beban motor induksi terhadap umur pakai motor untuk penggerak chain conveyor di Depot Pulau Layang (Skripsi, Universitas Tridinanti, Palembang).

Wulandari, P. F., Lutfiananda, D., & Sumada, K. (2023). Unjuk kerja dan efisiensi turbin uap dan generator (TG-65) pada pembangkit listrik unit sistem utilitas Departemen Produksi IIIA PT Petrokimia Gresik. Sinergi Polmed: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 4(1), 67–74.

Zuhal. (1991). Dasar tenaga listrik. Bandung: Penerbit ITB.

Zulkarnaini, E. S. H. (2012). Evaluasi koordinasi relay proteksi pada feeder distribusi tenaga listrik (GH. Tanjung Ampalu Sijunjung). Jurnal Teknik Elektro ITP, 1(1), Januari.